Siapa pemilik disko di Sepanyol yang menyerupai masjid dengan nama La Meca? Ternyata dia seorang bekas penjaga gol Real Madrid, Santiago Canizares.
La Meca merupakan disko yang paling popular di kota pesisir Aguila, di Murcia, Sepanyol, pada 1980-an dan 90-an sebelum ditutup satu dekad lalu. Kemudian disko ini kembali dibuka pada 18 Jun 2010 dengan nama yang sama, sehingga mengundang kontroversi di kalangan umat muslim di negara tersebut.
Kontroversi tersebut semakin besar setelah hacker masuk ke website disko tersebut, kemudian memposting videonya. Tentu saja hal tersebut akan mengancam peperang besar antara Sepanyol dan orang-orang Islam di seluruh dunia, jika tempat tersebut tidak mengganti namanya.
Akibat kontoversi tersebut, akhirnya ketua perisik memperingatkan pemilik disko Santiago Canizares. Karena saat ini mereka menjadi target ekstrimis muslim yang mengklaim diskotek tersebut telah menghina agama islam.
Kemudian Santiago Canizares pun setuju untuk mengganti nama disko miliknya setelah bertemu dengan para pemimpin Muslim di Sepanyol.
Sebelumnya badan perisik Sepanyol, National Intelligence Centre , memperingatkan para pemilik atas ancaman yang dilakukan secara online yang dilakukan umat muslim moderatSepanyol yang meminta supaya nama disko tersebut diubah.
KetuaFederasi Entitas Agama Islam Sepanyol Mohamed Ali, mengatakan bahawa Mekah merupakan tempat suci orang Islam, dan tempat Nabi Muhammad menerima kitab suci Al-quran.
“Menggunakan nama La Meca untuk memanggil tempat yang digunakan untuk menari dan minum, itu menghina perasaan umat Islam ,” katanya. , “Padahal umat Islam selalu peka terhadap perasaan non-Muslim,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment