Friday 30 December 2011

Gadis Cilik Bedah Telinga Agar Cantik Kerana Tak Tahan Diejek

New York, Operasi plastik pada anak-anak sangat tidak digalakkan kerana berbagai alasan mental dan medik. Namun seorang gadis cilik berusia 7 tahun memilih untuk melakukan operasi telinganya yang sangat lebar kerana tak tahan terus menerus diejek teman-temannya.



Samantha Shaw gadis cilik berasal South Dakota AS ini setiap hari digangguan dan diejek gara-gara memiliki telinga yang lebar dan tanpa lekukan seperti arnab.

Ejekan itu menurut ibunya, Cami Roselles tak hanya dari teman-temannya tapi juga dari orang dewasa yang mungkin hanya gemar melihat telinganya yang sangat lebar. Namun pertanyaan dan ejekan yang menurut orang hanya gurauan biasa tersebut, telah membuat mental Samantha jatuh. Ia selalu menutupi telinga dengan rambutnya, merasa tertekan untuk pergi sekolah atau bermain.


Tak ingin melihat Samantha hilang kepercayaan dirinya, keluarga akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi plastik memperbaiki bentuk telinganya agar terlihat lebih normal dan proporsional. Operasi bentuk telinga ini dinamakan otoplasty, yakni operasi dengan menjepit telinga ke belakang agar tidak terlalu lebar.


Seperti dilansir dari ABCNews, Minggu (17/4/2011) operasi Samantha dilakukan oleh doktor bedah Dr. Steven Pearlman di New York selama 2,5 jam. Operasi tersebut berjaya. Meski sisa pembiusan masih terasa sakit namun Samantha bersedia menjalaninya agar nantinya tidak diejek teman-temannya lagi.


Hasil operasi tersebut cukup baik, telinga Samantha yang tadinya lebar dan tanpa lekukan menjadi lebih proporsional bentuknya seperti bentuk telinga anak-anak normal lainnya.


“Operasi ini sangat bererti bagi Samantha, dia tidak akan diganggu lagi. Saya khuatir suatu ketika dia akan mengamuk dan memperlakukan orang dengan cara yang kasar kerana sering diejek jika telinganya tidak diperbaiki,” kata ibunya.


Operasi plastik pada anak-anak seperti yang dilakukan Samantha ini, menurut data  American Society for Aesthetic Plastic Surgery mengalami peningkatan 30 peratus dalam 10 tahun terakhir.


Maraknya anak-anak yang melakukan operasi plastik hampir semuanya kerana alasan tidak tahan mendapat ejekan dari teman-temannya. Anak-anak yang terus menerus diejek kerana ada bentuk tubuhnya yang terlihat tidak normal itu akhirnya mengalami tekanan dan memiliki masalah akademik.


Namun pemerhati anak menyesalkan jika masalah ketidaknormalan bentuk tubuh pada anak-anak harus diselesaikan dengan jalan operasi plastik. Menurut para ahli tersebut, operasi plastik bukanlah jawapan untuk menghentikan aksi bullying. Bagaimana peranan orangtua menanamkan nilai-nilai kepercayaan diri pada anak dinilai lebih penting untuk mengatasi solusi anak yang sering mendapat ejekan.


Hal senada juga diungkapkan Cheryl Rode, direktor operasi klinik anak di San Diego yang mengatakan pihaknya tidak ingin terus menerus bertanggung jawab atas korban bullying pada anak yang memilih jalan operasi.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...